KITATAHU.ID, Makassar – Media sosial sudah menjadi hal yang sulit dipisahkan dalam aktifitas. Bukan hanya sebagai media komunikasi, tapi juga sarana informasi yang cepat dan mudah.
Disamping sisi positif tersebut, ada juga beberapa dampak negatif dari mudahnya mengakses media sosial seperti kabar hoax yang sangat mudah didapatkan.
Dirangkum KitaTahu, berikut tips bijak dalam bermedia sosial.
1. Pilih dan pilahlah konten yang ingin dibaca
Kita harus pintar memilih bahkan memilah mana saja bacaan kita dalam media sosial. Konten-konten dalam media sosial itu beragam, dan tentunya memiliki sisi positif dan negatif. Pilihlah konten sesuai dengan usia kita. Ini juga akan berdampak pada psikologis.
2. Jangan mudah percaya suatu kabar yang belum valid
Gampangnya kabar berita beredar luas di media sosial, maka dari itu kita patut untuk tidak gampang percaya pada kabar yang masih kurang valid. Cek kembali kabar yang didapat agar terhindar dari hoax.
3. Jaga privasi
Jika kemarin kita masih membuka akses terhadap orang yang ingin tahu informasi tentang kita, mulai sekarang ada baiknya kita membatasi. Informasi diri kita itu sangat penting. Bahkan hal sekecil apapun tentang kita, itu bisa disalah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
4. Jangan umbar masalah pribadi
Memiliki masalah itu wajar, tiap orang punya masalahnya masing-masing. Dan kita punya cara untuk menghadapi masalah itu. Namun untuk membawanya ke media sosial, itu adalah langkah yang kurang tepat.
Mungkin kita butuh orang untuk memberi dukungan pada kita. Namun tidak semua orang dalam media sosial berpikir untuk hal tersebut. Masalah kita hanya jadi tonton publik. Dan itu akan berdampak pada citra diri kita.
5. Bijak dalam memberi komentar
Mengomentari postingan orang lain, adalah hal wajar. Tapi hindarilah komentar negatif yang berbau penghinaan, sara, dan lain-lain.
6. Cantumkan sumber konten
Jika konten yang kita bagikan adalah milik orang lain, cantumkan sumbernya.
Itulah sebagian tips agar kita bisa lebih bijak dalam bermedia sosial. Jadikan media sosial kita sebagai sarana mengembangkan diri.