Jumat, April 19, 2024

Coto Makassar dan Pallubasa, Kuliner Makassar Yang Punya Kisah Pada Masanya

- Advertisement -

BACA JUGA

Ini Langkah Untuk Meningkatkan Jumlah dan Kualitas Sperma

KITATAHU.ID, Makassar - Jumlah dan kualitas sperma berpengaruh penting terhadap pembuahan untuk peluang kehamilan pasangan. Berdasarkan pedoman World Health Organization (WHO) yang dilansir dari MedicalNewsToday,...
- Advertisement -

KITATAHU.ID, Makassar – Bagi yang pernah berkunjung ke Sulawesi Selatan, kuliner ini sudah tidak asing lagi. Dan mungkin juga, kuliner ini sudah terkenal di seluruh nusantara bahkan mendunia.

Makanan yang khas dengan berbagai campuran macam rempah.

- Advertisement -

Makanan ini diperkirakan sudah ada di zaman kerajaan Gowa yang pada saat itu berpusat di Somba Opu sekitar tahun 1538 Masehi.

Para pemilik sapi yang kebanyakan berasal dari bangsawan atau orang kaya pada waktu itu memakai jasa penjagal sapi atau disebut pappolong. Dan pemilik sapi hanya membutuhkan bagian-bagian tertentu dari sapi yang ia potong.

Baca Juga  Kisah Green Child of Woolpit. Dua Anak Bersaudara Berkulit Warna Hijau dari Desa Woolpit
- Advertisement -

Jeroan-jeroan sapi yang tidak dibutuhkan kemudian diberikan kepada penjagal sapi tersebut sebagai upah.

Bagian yang dibuang antara lain bakal susu (kandala’po), darah segar sapi yang ditadah pada sebilah bambu kemudian dibekukan (baluta), payudara sapi, usus, jantung, dan beberapa campuran daging tertentu.

- Advertisement -

Jeroan ini lalu dibuat menjadi Pallubasa dengan campuran sedikit parutan kelapa goreng. Makanan ini dulunya diperuntukkan bagi kalangan masyarakat kebawah.

Baca Juga  Tentang Amalan 10 Muharram dan Tradisi Berbelanja di Hari Tersebut

(Pallubasa)

Berbeda dari hasil yang diambil dari pemilik sapi. Daging khas dan beberapa campuran bagian lainnya kemudian dibuat menjadi Coto Makassar dengan kuah hasil olahan dari berbagai macam rempah.

(coto makassar)

Coto Makassar dulunya hanya di konsumsi bagi kalangan masyarakat menengah keatas, dikarenakan tiap bahan olah dari Coto Makassar tersebut tergolong mahal.

Baca Juga  Altar Batu Yang Bercerita Tentang Perang Kuno

Seiring berkembangnya zaman, makanan-makanan ini tetap menjadi khas bahkan sangat disukai terutama bagi penduduk lokal sendiri.

Banyak yang menganggap makanan ini memberi stamina dan tenaga besar bagi yang mengonsumsinya. Adapula yang mengatakan jika sedang sakit, baiknya makan makanan ini.

Di Makassar sendiri, tidak susah mencari makanan ini. Di tiap-tiap sisi kota bahkan pelosok, banyak yang menjual makanan olahan daging ini. Bahkan sudah menjamur layaknya mini market.

Itulah Coto Makassar dan Pallubasa. Makanan yang kaya rasa dan cerita.

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Latest article

Stres Akibat Perang di Gaza, Tentara Israel Tembaki Rekan Sendiri

KITATAHU.ID, Ashkelon - Seorang tentara pasukan pertahanan Israel (IDF) menembak rekannya sendiri usai mengalami mimpi buruk imbas berperang di Jalur Gaza selama lebih dari...

Mahasiswa Aceh “Usir” Pengungsi Rohingya, Korlap Aksi: Kami Minta Imigrasi Deportasi Mereka

KITATAHU.ID, Aceh - Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Aceh melakukan aksi menolak pengungsi Rohingya di tanah rencong.  Mulanya, mahasiswa berunjuk rasa di Kantor...

Tantangan Era Digital 5.0

KITATAHU.ID - Kemajuan teknologi terus berkembang pesat dari waktu ke waktu. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi telah membawa perubahan besar dengan begitu cepat dalam...

Prasejarah dan Geografis Terbentuknya Nusantara

KITATAHU.ID - Dahulu Nusantara terbentuk dari dua ujung Superbenua Pangaea di zaman Mesozoikum sekitar 250 juta tahun lalu, namun bagian dari lempeng benua yang...

Ini Alasan Tedong atau Kerbau Lebih Mahal Dibanding Sapi

KITATAHU.ID - Tedong atau lebih umumnya dikenal sebagai Kerbau. Di daerah Toraja, Sulawesi Selatan, Kerbau dipercaya sebagai kendaraan bagi arwah menuju Puya (akhirat). Maka dari...
- Advertisement -