KITATAHU.ID – Green Child of Woolpit adalah kisah tentang dua anak berkulit warna hijau, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang tinggal di desa Woolpit, Inggris .
Kisah mereka dikategorikan sebagai cerita rakyat yang muncul sekitar abad ke-12 pada masa pemerintahan Raja Stephen.
Dua anak tersebut berpenampilan layaknya manusia biasa. Yang uniknya hanya kulit mereka tampak berbeda dengan yang lain dan berbicara dengan bahasa yang tidak diketahui oleh warga setempat.
Awalnya mereka ditemukan oleh seorang petani sedang duduk di tepi ladang tepatnya di pinggir parit yang dibuat oleh petani tersebut sebagai jebakan untuk serigala.
Kedua anak itu tampak memakai pakaian yang tidak biasa dan mengucapkan kalimat yang tidak dimengerti oleh si petani.
Lalu mereka pun dibawa ke rumah pemilik tanah yang bernama Richard de Caine.
Saat hendak diberikan makanan, dua anak tersebut menolak. Hal itu tentu membuat mereka menjadi lesu dan tidak semangat.
Hingga beberapa hari, mereka menemukan kacang hijau lalu memakannya. Hal itu pula yang membuat mereka kembali bersemangat.
Sekian hari mereka hanya memakan kacang hijau, lantas kemudian mereka mulai menyesuaikan diri seperti warga desa lainnya dengan memakan makanan normal seperti roti dan gandum.
Tak disangka hal itu membuat kulit mereka yang berwarna hijau kemudian perlahan memudar.
Namun hal itu membuat anak laki-laki yang usianya lebih muda menjadi sakit dan akhirnya meninggal.
Sementara anak perempuan masih dalam keadaan sehat dan tanpa diketahui apa penyebabnya, kulit anak tersebut berubah normal seperti pada umumnya.
Setelah itu anak perempuan kemudian diajari berbicara dalam bahasa Inggris dan diberi nama Agnes Barre.
Agnes kemudian menceritakan tentang tempat asalnya yang ia sebut sebagai kota yang bernama Saint Martin.
Di Kota Saint Martin itu tidak pernah disinari Matahari, hanya cahaya seperti senja. Dan segala sesuatu di sana umumnya berwarna hijau.
Agnes tidak bisa menjelaskan bagaimana ia bisa sampai di desa Woolpit. Ia bersama almarhum adiknya pada waktu itu sedang menggembalakan ternak ayahnya kemudian mendengar suara keras.
Dan tiba-tiba saja mereka telah berada di dalam sebuah lubang serigala, tempat ia ditemukan oleh petani disana.
Kisah dua anak berkulit hijau ini, masih dalam penelitian untuk dibuktikan kebenarannya. Namun banyak teori yang muncul.
Seperti contoh tentang warna hijau mereka, beberapa kalangan mengatakan itu disebabkan oleh Anemia Hipokromik atau Klorosis.
Pola makan yang sangat buruk sehingga memengaruhi warna sel darah merah dan menghasilkan warna kulit yang tampak hijau.
Dan faktanya bahwa anak perempuan akhirnya memiliki warna kulit pada umumnya setelah memakan makanan sehat menjadi bukti paling kuat dalam mendukung teori ini.
Adapula yang berpendapat bahwa pada abad 12 lalu, banyak imigran dari Flemish yang tiba di Inggris Timur lalu kemudian disiksa oleh raja Henry II pada saat itu.
Kedua anak berkulit hijau tersebut diyakini adalah anak dari orang Flemish yang tewas lalu mengembara hingga ke Desa Woolpit.
Karena kekurangan makanan, membuat kulit anak-anak tersebut kian berubah menjadi warna hijau.
Sampai saat ini kisah anak-anak berkulit warna hijau dari Desa Woolpit masih menjadi cerita rakyat secara turun temurun.