KITATAHU.ID – Tedong atau lebih umumnya dikenal sebagai Kerbau. Di daerah Toraja, Sulawesi Selatan, Kerbau dipercaya sebagai kendaraan bagi arwah menuju Puya (akhirat).
Maka dari itu, selain dianggap sebagai hewan ternak dan pembajak sawah, Kerbau juga disakralkan dan sebagai symbol status sosial di daerah Toraja.
Ada satu ritual di Toraja Bernama Rambu’ Solo. Ritual tersebut bermaksud sebagai tanda penghormatan terakhir pada mendiang keluarga yang meninggal.
Dalam ritual tersebut, keluarga melakukan upacara pemakaman dengan melakukan penyembelihan tedong/kerbau.
Dahulu kala, Rambu’ Solo hanya dilakukan oleh keluarga bangsawan. Makin tinggi derajat kebangsawanannya, makin megah pula acara ritual tersebut tergelar. Namun zaman sekarang, ritual ini juga telah dilakukan oleh non bangsawan jika memiliki keuangan yang cukup
Pada ritual Rambu’ Solo, jumlah Kerbau yang dikorbankan tergantung hasil kesepakatan dari keluarga besar. Namun persyaratan wajibnya sebanyak 40 ekor Kerbau. Bahkan ada keluarga yang sampai menyembelih kerbau sebanyak 1000 ekor.
Kerbau yang dikorbankan juga tidak sembarang Kerbau. Kerbau di Toraja memiliki kasta yang beragam, seperti tedong bonga, tedong pudu’, dan tedong sambao.
Tedong bonga adalah kerbau dengan kasta paling tinggi. Dikatakan bonga karena memiliki belang di sekujur tubuh. Lanjutnya, tedong bonga memiliki beberapa jenis lagi yang didasarkan pada belangnya.
Ada bonga sandaran, yaitu kerbau yang belangnya di bagian mulut serta didominasi oleh warna hitam.
Ada bonga randan dali’, yang alis matanya berwarna hitam. Ada juga bonga lotong boko’, Kerbau yang memiliki warna hitam di bagian punggungnya.
Namun yang paling bagus adalah Tedong saleko atau disebut Kerbau belang terbaik. Kulit yang didominasi warna putih pucat dengan belang hitam di sekujur tubuh.
Harganya tedong saleko pun yang paling mahal, kisaran dari ratusan juta hingga miliar rupiah tergantung dari kondisi Kerbau itu sendiri.
Makin besar tanduknya, Panjang ekornya, dan bagian belangnya, maka makin mahal pula harganya.
Selain itu, tedong saleko juga sangat jarang ditemui.
Beternak Kerbau juga sangat menguntungkan dibanding sapi, karena selain Kerbau memproduksi daging, susu kerbau juga jauh lebih sehat dibanding susu sapi serta lebih rendah kolesterol dan baik untuk penderita diabetes.